Sabtu, 30 Oktober 2010

HACK ROOM NIMBUZZ

Hmm.. dari kemarin-kemarin lagi rame-ramenya hack room. :D
Trick ini mungkin udah lama n udah bnyak yang tahu,, jadi just share aja, kali aja masih ada yang belum tahu. hihihi
nah kali ini saya akan mengulas bagaimana cara hack room di nimbuzz dan cara buat room anti hack. (bikin room biar gak ke hack).
oke.. langsung saja berikut langkah-lankahnya :

  • Pertama loggin nimbuzz dulu (harus dengan Nimbuzz Ori, dan dengan Hp Symbian) dan loggin via jabber misal BombuzMod. (1Jid 2 Aplikasi)
  • Kemudian carilah / searching room target.
  • Kalo sudah dapet room target-nya, masuklah ke room tersebut, setelah itu keluar dari room. kemudian bakarlah/burn room target.
  • Cara Bakar room yaitu dengan masuk room lalu cepat-cepat di cancel, lakukanlah selebihnya 20X. Enter-Cancel) sampai keluar tulisan Room tdak ada atau dtemukan.
  • Nah Langkah selanjutnya pakailah jid yg di bombusMod untuk Create room target/room yang sudah di bakar td. dan... lihatlah hasilnya. :D

Keterangan :
Ingat kalian harus memakai Nimbuzz symbian, dan Room harus dalam keadaan Kosong. setelah kalian berhasil membakar/burning room target, cepat-cepatlah create dengan menggunakan aplikasi bombusmod, (dengan jid yang sama).
bila kalian sudah menjadi owner, kadang gak bisa meng-configure room-nya, maka keluar room terlebih dahulu lalu masuk lagi. sampai kalian bisa mengkofigure-nya.

Semoga Sobat Nimbuzzer Ngerti dengan penjelasan saya diatas. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

SALAM NIMBUZZER BY FHAREL_90
»»  read more

DEMI MASA














Allah SWT telah berfirman dalam surah al-ashr sebagai berikut :

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَالْعَصْرِإِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Al-Ashr: 1-3)

sedikit penjelasan dari ayat di atas sebagai berikut :

Surah ini termasuk golongan Makkiyah yang diturunkan sesudah surah Asy-Syarh dan terdiri dari tiga ayat. Sayyid Quthb memahami aspek i’jazul Qur’an yang ketara pada surah pendek ini yang memang merupakan keistimewaan Al-Qur’an.
Surah ini diawali dengan sumpah. Sumpah Allah dengan salah satu makhluknya yang terpenting yang menentukan kehidupan manusia, yaitu waktu, baik seluruhnya maupun sebagiannya. Dalam satu “masa” terdapat beberapa keadaan; sakit dan sehat, suka dan duka, demikian seterusnya saling berpasangan. Bahkan dalam sebuah ‘waktu’ tersimpan segala jenis peristiwa dan kejadian. Karena keagungan waktu inilah maka Allah bersumpah dengannya. Dan memang Allah berhak bersumpah dengan apapun yang dikehendakinya dari seluruh makhlukNya, sedangkan manusia hanya boleh bersumpah dengan Allah dan nama-nama atau sifatNya yang mulia.

Makna lain dari kata ‘Al-Ashr’ yang masyhur adalah sholat Ashar. Shalat Ashar merupakan sholat yang utama dan diperintahkan khusus oleh Allah untuk dipelihara dan dijaga melalui firmanNya: “peliharalah oleh kalian shalat-shalat kalian dan shalat wushtho, yaitu sholat Ashar”. (2: 238).
Secara redaksional, bentuk nakirah (indifinitive) pada lafaz “khusr” menunjukkan besarnya kerugian yang akan diderita oleh setiap manusia dan juga untuk menghinakan manusia yang menderita kerugian tesebut, karena kerugian itu meliputi kebinasaan diri dan usianya. Atau bentuk nakirah juga menunjukkan umumnya kerugian tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh Al-Alusi bahwa kerugian yang disebut oleh ayat bersifat umum mencakup segala jenis kerugian; duniawi maupun ukhrawi.

Keumuman ayat kedua dapat difahami dari lafadz ‘insan’ yang didampingi oleh alif dan lam yang menunjukkan makna yang umum. Meskipun ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ‘manusia’ pada ayat ini adalah segolongan orang kafir seperti Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Walid bin Al-Mughirah dan Al-Aswad bin Abdul Muthalib bin Al-Asad, namun tetap umumnya lafadz lebih kuat daripada khususnya ayat yang terbatas pada mereka yang telah menerima kerugian. Sehingga siapapun tanpa terkecuali tidak akan bisa terlepas dari kerugian melainkan jika ia berpegang teguh dengan ajaran yang terkandung pada ayat terakhir surah ini, yaitu iman, amal shalih dan saling menasehati untuk menepati kebenaran serta saling menasehati dalam kesabaran.

Ayat yang terakhir dan terpanjang dalam surah ini merupakan gambaran kepedulian seorang mukmin dengan saudaranya tentang kebaikan. Saling berpesan dalam kebenaran tentu sangat diperlukan, karena melaksanakan kebenaran itu butuh bantuan orang lain. Saling berpesan berarti mengingatkan, memberi dukungan, memotivasi dan menyadarkan. Dan seseorang tidak akan mungkin mampu melaksanakan kebenaran dan kebaikan yang sempurna secara personal, tanpa keterlibatan orang lain. Demikian juga saling berpesan dengan kesabaran sangat diperlukan karena akan bisa meningkatkan kemampuan, semangat dan perasaan kebersamaan. Apalagi dalam meyakini, menjalankan dan menyeru kebenaran tadi bisa jadi akan menghadapi hambatan, rintangan dan tantangan dalam beragam bentuknya. Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan, “Kesabaran adalah setengah dari (realisasi) iman seseorang”. Disinilah urgensi kepedulian seorang mukmin dengan suadaranya dalam dua hal yang saling berkaitan; kebenaran dan kesabaran.

oleh karena itu Marilah kita renungkan kembali makna wahyu Allah yang mulia ini. Sungguh, jika telah datang waktu ketika manusia memperoleh hasil perbuatannya, ketika bukti-bukti telah nampak, maka kita akan menyaksikan bahwa semua manusia itu merugi. Yang tidak merugi hanyalah mereka yang beriman, beramal saleh, saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran. Jika engkau tidak mau berpikir, maka biarkanlah waktu yang membuktikannya. Maka, jangan sia-siakan waktumu!





»»  read more

Template by : kendhin x-template.blogspot.com